TUd5GfC6BUYlTpC5BUdoGUC0Ti==

Kepada Siapa Aku Bercerita....?

Kepada Siapa Aku BerceritaDilahirkan di sebuah desa terpencil di sebuah kota ujung timur pulau jawa (Banyuwangi) di kecamatan pinggiran arah barat dari kota Banyuwangi (Licin) dan di sebuah desa (Kluncing) yang terletak 33 kilometer sebelum kawah Ijen (kalau kita berangkat ke Kawah Ijen dari Banyuwangi) pada bulan Februari 1981, kenalkan namaku “Maman”.

Desa yang elok dengan udara yang segar dan alami serta air bening yang selalu mengalir tanpa henti. Di huni oleh orang-orang dari beberapa keturunan yang membawa khasnya masing-masih. Ada keturunan Osing, Madura, serta ”Jowo Kulon” (istilah di desaku untuk orang yang berbahasa jawa).

Itulah salah satu gambaran dari negeriku tercinta Indonesia yang memiliki keragaman yang apik, dihiasi oleh beraneka ragam suku, beraneka ragam bahasa serta pemandangan yang indah menarik hati dikarenakan negeriku tercinta terbagi dari beberapa pulau di dalamnya, sehingga bisa menarik minat orang untuk datang ke negeriku tercinta Indonesia. Bukan hanya dari dalam negeri saja yang tertarik untuk mejelajah negeriku ini, tapi orang asing pun berbondong-bondong datang untuk menyaksikan keelokan negeriku ini.

Ungkapan keindahan tersebut diatas pada masa sekarang ini ”mungkin” memunculkan sebuah pernyataan akan sebuah pertanyaan, masihkah ada di era sekarang ini.....? pertanyaan itu mucul di benakku dan mungkin pula muncul di benak orang-orang yang perhatian dengan negeri ini, masih adakah yang tertarik untuk mengunjungi negeriku ini...?

Alasan apa sehingga muncul di benak_ku atau juga di benak anda pertanyaan tersebut, jawabanya simple saja...., mari kita mengenang kejadian yang telah berlalu atau juga masih berlaku sampai saat ini.

Pertama, akankah penebangan hutan, ilegal loging (dan bahasa sejenis untuk itu) mendatangkan para penjelajah untuk menikmati keindahan negeri ini. Memang masih banyak daerah yang indah tapi keindahan tersebut mulai terkikis oleh kegiatan yang tidak dibenarkan yaitu salah satunya penebangan hutan secara liar, bukankah sekarang lagi rame-ramenya para pakar membahas tentang pemanasan global, padahal negeri ini merupakan salah satu dari paru-paru dunia.

Kedua, kondisi alam yang tidak bersahabat, banjir, gempa, ombak besar, dan lain sebagainya yang akhir-akhir ini sering terjadi di negeri ini, kenapa demikian, hal tersebut bisa terjadi ”alam tidak bersahabat dengan manusia”, jawabannya bermacam-macam, dan jawaban yang simple adalah ketamakan yang mendarah daginglah yang membuat alam ini tidak bersahabat, sudah waktunya kita membersihkan diri dari ”penyakit hati” tersebut. Allah akan memberikan teguran kepada manusia jika manusia melakukan hal yang tidak dibenarkan.

Ketiga, alat transportasi kita, akhir-akhir ini juga banyak sekali kecelakaan yang terjadi, diantaranya banyak pesawat yang turun tidak pada tempatnya, kereta api yang keluar dari jalurnya, kapal laut yang terlalu berani mengambil resiko, sopir bis yang ugal-ugalan dan masih banyak lagi yang lainnya, dan satu lagi ketertiban dalam berkendara juga sudah memudar.

Rasanya cukup tiga contoh kecil saja yang saya jadikan jawaban dan alasan dari pertanyaan ”akankah masih ada orang datang untuk menjelajah negeri ini...?”

Dari uraian di atas pastilah ada langkah yang dilakukan untuk membenahi kondisi yang ”aneh-aneh” tersebut. Tentunya peran aktif Pemerintah sebagai orang yang dipercaya oleh masyarakat untuk ”ngerumat” negeri ini. Tapi hal tersebut bersifat global dan memang tugasnya, sudah waktunya sebagai warga negara yang baik, mengawali untuk berbenah di dalam negeri tercinta ini, langkah awalnya mungkin dengan merubah sikap yaitu dengan bersikap saling menghargai orang lain.

Setiap insan pastilah mempunyai mimpi akan negerinya, negeri yang elok, yang damai, yang didalamnya tidak ada lagi pertikaian yang terjadi, tidak ada lagi perang antar suku, tidak ada lagi cerita tentang demo ketidakpuasan, tidak ada lagi pengangguran yang buanyak dan lain sebagainya (intinya negeri ini damai).
Salah satu impianku yaitu tentang pendidikan yang maksimal di negeriku ini (walaupun aku bukan guru) sehingga tidak ada lagi warga negara ini yang mencari kerja di luar negeri hanya sebagai PRT (Pembantu Rumah Tanga) dan yang lainya.

Dari pengalamanku waktu di bangku sekolah terkesan biasa-biasa saja. Pada saat aku masih di Sekolah Dasar (SD) menurutku sih memang seperti itu yaitu dengan 4(empat) guru 1(satu) orang kepala sekolah, untuk mengajar murid yang jumlahnya terbagi menjadi 6 kelas, ternyata tidak, seharusnya guru yang ada harus lengkap sesuai dengan mata pelajaran yang ada. Sekolahku memang kekurangan guru dan sampai sekarangpun masih kekurangan tenaga pengajar.

Itu adalah salah satu contoh betapa pendidikan di negara ini sangat minim sekali padahal di usia SD anak-anak seharusnya mendapatkan pengajaran yang optimal, tapi ternyata pendidikan di ”desa” yang jauh dari perkotaan memang kurang mendapatkan perhatian yang layak.
Akankah ini terus terjadi, di jaman modern seperti sekarang ini, kekurangan jumlah pengajar di daerah (desa terpencil), yang sulit di jangkau oleh jalur trasnportasi.

Mungkin sekarang pemerintah sudah melakukan program untuk mengatasi hal ini, yaitu dengan pengadaan Guru Bantu di sekolah-sekolah yang kekurangan tenaga pengajar. Hanya itukah program yang dilakukan pemerintah ....? pemerintah yang terkaitlah yang bisa menjawabnya.

Mungkin hanya ini yang bisa aku berikan untuk negeriku, dengan menulis sebuah artikel yang hanya berisi kritikan dan pertanyaan yang aku sendiri tidak tau kritikan tersebut untuk siapa.
Bagi para pembaca sekalian yang ingin berbagi wacana tentang negeri tercinta ini ”INDONESIA” silahkan tulis wacana anda di kotak komentar.

Comments45

  1. rindu indonesia yang gemah ripah..rindu pada gelar indoensia sebagai jamrud khatulistiwa..rindu paa keramah tamahan masyarakatnya..rindu pada budayanya yang khas...indonesia...aku cinta padamu

    ReplyDelete
  2. mantap banget tulisannya,bro.menurutku ini juga sebuah ajakan untuk berdiskusi.lumayan fokus juga nig tulisanya dan tak keberatan aku sedikit ngasih masukan.

    menurutku dari pertanya2an itu:akibat dari adanya pengundulan, penebangan liar dan sejenisnya maka bisa berimbas pada seringnya terjadi bencana alam.antisipasi agaknya memang kurang dilakukan oleh beberapa fihak, baik itu pemerintah maupun masyarakatnya sendiri. nah, pengusuran lahan atau penebangan yg dilakukan pemerintah, bisa jadi karena untuk membangun pabrik2 dan sejenisnya. yang konon tujuanya untuk memberikan lahan pekerjaan masyarakt, tapi yang dirasakan masyarakt justru sebaliknya. kenapa demikian, karena kebijakan pemerintah itu sejatinya malah "mengambil hak kerja masyarakat".
    dan akibatnya,lagi,lagi, lahan pekerjaan semakin menyempit. berbondong2 masyarakat kita memilih bermigrasi, mencari kehidupan layak dinegeri orang. lantaran negeri sendiri tak mampu lagi diharapkan. lalu apa tugas kita sebagai anak bangsa?menangis, menyesali?atau mencoba tak peduli lagi dengan janji2 pemerintah? hanya kita yang tahu jawabanya, langkah apa yang semestinya kita lakukan.
    menyangkut soal contoh pendidikan dari uraian diatas, menurutku bukan minim pendidikan. kalaupun dikatakan minim pendidikan sih sah sah saja karena pada dasarnya, setiap anak bangsa memiliki opini yang berbeda antara satu sama yg lainya.daku setuju, jika karena kurang pengajar semestinya pemerintah bersikap adil dengan pemerataan instruktur di setiap sekolahan.agar pendidikan bisa maksimal. tetapi ini dia yang kita tidak tahu alasan pemerintah. namun yang pasti,belajar bukan hanya di bangku sekolah bukan?

    *just sharing*

    ReplyDelete
  3. dulu di depan rumahku adalah sawah nan luas, tapi kini sudah berganti perumahan yang padat penduduk.
    dulu di depan rumahku adalah tempat lalu lalang petani dan kerbau kerbaunya, tapi kini berganti kendaraan bermesin yang bikin udara tambah sesak. dulu aku bisa puas bermain bola dimana saja karena banyak lapangan kosong, tapi kini untuk tidak lagi.....kemana "rumahku" yang dulu?

    ReplyDelete
  4. wedeh, kirain cuma sedikit masukan dari aku. kok panjangnya sampai segitu ya.he..he..sorry jika dianggap spam.

    ReplyDelete
  5. Mudah2an para penguasa Indonesia segera mudeng lagi sama kebutuhan warganya..

    ReplyDelete
  6. dulu kalo aku ngga enak makan..selalu ngungsi kesawah tetangga...makan ditengah2 pematang sawah sambil liat padi dan burung2..hmmm jadi pengen lagi..

    ReplyDelete
  7. @ Mbak Dewi : Insya Allah itu akan terwujud bila warga di negeri ini bisa saling memahami sepenuh hati

    @ Mbak Dian ; Gak masalah walaupun panjang... yang penting "Just Sharingnya"

    @ Mas Fajar : Betul mas tempatku tinggal hanya berhalaman gang saja.

    @ Mas Rio : Amiiin

    ReplyDelete
  8. yah, kita cuman bisa berharap agar pemerintah lebih memperhatikan lagi keadaan yang sebenarnya dari rakyat Indonesia saat ini.

    semoga juga dengan pemilu yang akan diselenggarakan nantinya, siapapun yang terpilih nantinya, itulah hasil yang terbaik buat Bangsa dan Negara kita tercinta :)

    ReplyDelete
  9. kadang kekuasaan itu kurang peka dan cepat tanggap terhadap keinginan atau kebutuhan warganya, hal ini semakin terasa dalam wilayah propinsi, dan kabupaten yang luasnya melebihi takaran atau rasio staff pemda dengan luas kekuasaannya... plus jumlah penduduk yang kian hari kian meningkat, sehingga terjadi botleneck dalam penyampaian aspirasi hingga pengejawantahan program-program pemerintah.

    kalo di tempatku banyak sekolah yang tutup karena kurang murid bahkan tidak ada muridnya...., jadi ya saya mafhum kalo banyuwangi bisa begitu, maklum luasnya bisa menjadi sebuah propinsi sendiri...

    ReplyDelete
  10. Yah bro....aku mau dan aku senang mendengar cerita kamu

    Suangguh tulisan kamu membuat imajinasiku terhibur..

    ReplyDelete
  11. semuanya berkaca ma diri kita sendiri.. mo dbawa kmana Indonesia kita?? terutama pemerintah nie...

    gmn mo buat daerah semakin dperhatikan.. pejabat2nya aja Liburan ke Luar negeri..

    tempat ak kmalay ma singapore deket.. tapi kalo dsuruh milih sih pengen ke daerah2 yang unik gitu....


    sampe temen2ku bilang: ega kalo ke jawa mo liat sawah.. bisny dtempatku ga da sawahnya

    ReplyDelete
  12. Bencana yang terjadi sekarang ini disebabkan oleh tangan dan ulah manusia juga.

    Alam tidak dikelola dengan baik karena faktor keserakahan manusia juga.

    Rencana tata ruang kota juga entah memang kurang tertata dg baik, atau sudah baik tapi tidak dijalankan secara konsisten.

    Akibatnya seperti yg kita rasakan sekarang, kabut asap menyelimuti sebagian langit di Indonesia, banjir dan tanah longsor di mana mana karena sudah sangat berkurangnya daerah resapan air.

    Perlu kesadaran pemerintah dan masyarakat untuk menanggulangi hal ini. Kita sbg warga, lakukan hal hal yg dianggap remeh namun sangat berarti, seperti menjaga kebersihan lingkungan dan got-got

    ReplyDelete
  13. wah panjang banget ya artikel mu..heeee
    ya sekrg hutan menjadi gundul, harusna pemerintah lbh memeperhatikan hutan jg... penjagaan yg ketat.. itu akan mempersempit ilegal loging jg,

    ReplyDelete
  14. Mungkin memang benar bahwa, suatu hari hutan akan habis....bisss..., entah kapan,..bisa dibayangkan populasi manusia semakin meningkat, maka lahan yang dibutuhkan pun akan meningkat, mau tidak mau ada apa yang kita sebut dengan keindahan alam akan musnah tergantikan dengan keindahan bangunan....manusia butuh kertas, kertas butuh pohon....dan...tebang, tebang dan tebang hutan..entah berata tahun lagi akan habis,
    Kita memang tak bisa menghentikannya, yang bisa kita lakukan sekarang adalah bagaimana memperpanjang umur bumi ini memperlambat hancurnya bumi dengan melestarikan semampu kita...,pendidikan mungkin memang penting...tapi kesadaran jauh lebih penting...mungkin dengan berkaca pada bencana yang sering terjadi di indonesia akan sedikit menyadarkan kita bagaimana memperlakukan lingkungan....

    ReplyDelete
  15. @ Mbak Atca : sempatkan diri donk jangan sibuk terus

    @ Mas Yoyo : Semoga semua harapan segera terealisasikan. Amiin

    @ Mas Suryaden : Berarti pemetaan wilayah harus di tinjau ulang nih...

    @ Mas/Mbak (Suprih & Isti) : Makasih ya...

    @ Kak Ega : Klo mau lihat sawah di desaku masih ada... he.. he.. he..

    @ The Pink Chan : begitu juga untukmu

    @ Mas Erik : Padahal kebersihan sebagian dari iman "katanya"

    @ Mas Debrian : Memang betul penjagaan harus lebih di tingkatkan, segera tangkap para penjahat hutan.

    @ Semuanya : Terima kasih banyak...

    ReplyDelete
  16. memang sulit juga mas kl mencari penyebab kerusakan hutan dan pendidikan itu soalnya kompleks bgt .. salah satunya kalo diungkapkan di blog jd agak bisa terekspresikan.. terutama kalo memikirkan tinggal di desa justru rasanya damai dan tenang.. mari kita terus berekspresi..

    ReplyDelete
  17. hhhmmm..apa yaa...

    mungkin dari aku gini aja,,

    bingung juga yg mau disalahin itu siapa,kalo kita jadi pemimpin juga pasti bingung bgt harus ngurus negara yang segini besar nya,,

    sebetulnya masalah demi masalah itu kembali pada diri masing2 aja,percuma kalo diberantas tapi belum ada rasa peduli yg timbul dari pikiran bangsa Indonesia.

    hehehe...

    keep share..

    ReplyDelete
  18. kalauoun sudah begini mari kita renungi bersama

    semngat menuju kontes,semoga sukses

    ReplyDelete
  19. Liat Gambarnya bikin kangen deh.....
    dulu(Lagi-lagi dulu)suka mian di Sawah...
    sambil bacakan ama temen2....
    wah... masa2 yg Indah...
    tp Sawahnya sekarang brubah jadi Perumahan...
    huhuhuhuhuhuhu.....
    Salam kenal yah ^_^

    ReplyDelete
  20. itulah bangsa kita..sekarang sudah banyak kerusakan..oleh tangan2 kita sendiri...
    rakyat kecil merusak alam karena tidak ada pilihan yang lain..
    para penguasa merusak karena keserakahnya....

    SAVE OOR EARTH

    ReplyDelete
  21. dan pertanyaan lainnya

    mengapa orang orang negeriku lebih suka berkunjung ke luar negeri?

    ReplyDelete
  22. yup, semoga saja pendidikan di negeri ini semakin mendapatkan prioritas utama, baik dari segi sarana dan prasarana, dan juga kualitas tenaga pengajarnya....


    maju terus Indonesia !!!

    ReplyDelete
  23. bukan bermkasud negativ thingking pada guru. orang banyak mengenal kalo guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. tapi kenapa ya banyak guru yang koar-koar kalo ndak di angkat jabatannya. misalnya di angkat jadi PNS, dsb.

    ReplyDelete
  24. @ Mas Yusa : Aku tunggu Exsprsinya
    @ Mas aaLiL : Tidak ada yang perlu disalahkan dalam hal ini, betul, sudah waktunya kita peduli dengan negeri ini.
    @ Mas Tiyo : Merenung bisa mengingatkan kita akan sesuatu hal yang telah kita perbuat, tapi jangan terlalu larut di dalam renungan. Matur nuwun suportnya.
    @ BlaGaBloGer : Memang masa yang indah biasanya tidak terlupakan.
    @ Jerova : Semoga semua itu tidak terjadi lagi.
    @ Cebong Ipiet : Mungkin disana banyak kemudahan ... yang tidak ada disini.
    @ rayearth2601 : Amiiin... 3x
    @ aR_eRos : Hal seperti ini memang ribet, sekarang jasa sudah diperjual belikan... "Jasa Angkutan Kali Ye...."

    ReplyDelete
  25. hmmm......
    yang penting lakuin dlu dech apa yang kita bisa..hal2 baik sekecil apapun..
    do it now...
    begin for ourself..



    podho2 lare osing ikiy


    rindu tanah blambangan... hiks2.. dah lama gk pulang,,,
    salam LAROS...

    ReplyDelete
  26. setuju ma zigan,,,

    mulai dari diri sendiri dulu :D

    harusnya pemerintah markasnya di desa yang banyak sawahnya, baru ngerti deh. wong mereka tinggalnya di istana ma rumah dinas di kota sih.

    -salam kenal-

    ReplyDelete
  27. Saya merindukan Indonesia seperti yang digambar itu :)

    ReplyDelete
  28. Ah mencerminkan Indonesia sekali.

    ReplyDelete
  29. moga2 mimpi-mimpinya kang Koes Plus menjadikan kenyataan : "tempat kayu dan batu jadi tanaman" ....
    salam,
    Duniamaya98

    ReplyDelete
  30. kita pantas jaya...tapi sekarang?.......ayo bngun negeri ini

    ReplyDelete
  31. Jadi inget kampung halaman ... :)

    Btw salam kenal,
    Gratisan :D

    ReplyDelete
  32. artikelnya menarik untuk dikaji mas... aku copas buat renungan dirumah... Makasih dah mampir...

    ReplyDelete
  33. wah ceritanya kere....100 buat anda....nice posting y...hidup blogger

    ReplyDelete
  34. wah jadi ingin pulang

    ReplyDelete
  35. keren buanget nih tulisannya ....lam kenal yah, boleh dong mampir mampir

    ReplyDelete
  36. Kepada rumput dan Ebiet.........

    ReplyDelete
  37. Ini baru postingan..
    Walaupun agak panjang, tapi ga bikin males baca.. :P

    ReplyDelete
  38. artikel yang panjang, namun tidak membosankan. berbobot. salut buat penulis artikel ini.
    Negeri yang dicintai ini akan bisa maju dgn pemikiran yang spt ini.
    Saya pernah baca sebuah buku kepemimpinan.
    Maju tidaknya sebuah bangsa tergantung pada pemimpinnya.
    Nah, kalo ngomong yg di atas, mungin terlalu jauh. Kita bisa mulai dengan diri kita sendiri masing-masing. Menjadi pemimpin bagi diri sendiri, menata mindset kita.
    Sy yakin, semua berawal dari mindset. Contohnya, di dunia internet, banyak orang yang ingin cepat kaya. Yah, wajar-wajar saja sih, siapa yang tidak ingin cepat kaya. Namun tidak ada yang instan. Kalaupun ada yang instan, biasanya itu tidak bagus, berbahaya malah. Banyak orang pengen jadi investor, namun tidak mau berinvestasi di mindset terlebih dahulu. Membaca blog ini salah satu investasi di bidang mincset. Salut buat penulis blog ini.

    ReplyDelete
  39. *abis baca koment orang2*
    jadi inget kampung pas SD dlu...it's real...
    bener2 ada dalam kehidupan kita..

    SUKSES
    -salam persaHabatan-

    Yup !

    ReplyDelete
  40. @ Zigan : Setuju... Salam kenal juga (podo wong banyuwangi)
    @ Diodinta : Dengan sering koordinasi dengan pejabat desa kayaknya lebih efektif.
    @ Mas Koko : Selamat mengenang suasana desa mas
    @ Rian Xavier : Ah ... bisa aja
    @ DegdeganDM88 : Dan mimpi2 yang lain juga (tentang kemajuan negeri ini)
    @ Blog Compt.09 : Dan tetap semanget
    @ Gratisan : Sama... (salam kenal juga)
    @ Hendriono : Gak masalah mas... semga bisa bermanfaat
    @ David : Matur nuwun ... hidup blogger juga
    @ Job : Pulang kemana nih...?
    @ Harry Seenthings : Matur nuwun ... salam kenal juga
    @ Bianglala : Yang selalu bergoyang... (rumputnya)
    @ Dunia SPG : Matur Nuwun
    @ Anton Huang : Matur Nuwun
    @ Awan Clikerz : Salam persahabatan juga

    ReplyDelete
  41. Berbicara Banyuwangi tidak lepas dari Sejarah Blambangan dengan Menak jinggo sebagai penguasanya. Ketika aku kecil sering menyaksikan ketoprak keliling di kampungku, Solo.
    Menakjinggo melawan Damarwulan.Dan tahun 1989 saya bersama kerabat kerja film dokumenter TVRI berkesempatan mengunjungi Banyuwangi untuk liputan Melintas Indah Alam Banyuwangi. Kunjungan ke Banyuwangi sebagai persiapan menuju liputan Kawah ijen Di Bondowoso. Di Banyuwangi aku dan kawan-kawan menginap di selatan Alun-alun Banyuwangi.Selama 1 minggu itu meliput ke Air Terjun Lider, Watu Dodol, Plengkung, Alas Purwo, Ketapang dan Tempat pelelangan ikan Muncar. Lalu ke Garahan, masuk terowongan kereta api Mrawan dan terdampar di stasiun Kereta Api Kalibaru.
    Sungguh liputan yang eksotis. Berangkat meliput waktu subuh pulang ke hotel di sore hari. Malamnya jajan makanan di warung depan penginapan yang menempel di Stadion. O, ya sempat juga meliput tarian Topeng Banyuwangi bersama sanggar kesenian Osing dengan ceweknya yang ayu-ayu yang mencitrakan Putri Blambangan.

    ReplyDelete
  42. Bahkan ketika menerima penugasan ke Lembah Bada Tentena Sulawesi tahun 1992 Tengah atau ke pedalaman Borneo/Kalimantan Timur di Tanjung Redeb, aku sempatkan mempelajari adat istiadat setempat lewat tarian.
    Dengan melihat keindahan tanah air sendiri sebenarnya banyak yang bisa kita syukuri akan nikmat Tuhan terhadap alam ciptaan-Nya yang kini layak dijual sehingga mendatangkan keuntungan bagi pengelolanya dan masyarakat sekitarnya.

    ReplyDelete
  43. saya suka contoh2 kecilnya.
    moga2 aja masih ada yang mau ke Indonesia, krn sebenernya banyak banget potensi kita, cuma kadang2 gajah di pelupuk mata ga keliatan, semut di ujung dunia malah keliatan yap? hehehe

    Tetap Cinta Indonesia dan Tetap Nge-Blog!

    MethodPanda

    ReplyDelete
  44. mas wong jowo juga ya... kumpul aja di sini mas wwww.kumpuljowo.blogspot.com ono bisnis kumpulblogger juga mas.. gabung yo ben duite tambah22

    ReplyDelete

pupuk organik, pupuk paten, paten gold,