Menjaring Aspirasi Calon Pemilih

Bincang politik sekarang ini memang hangat di bahas oleh banyak orang terutama yang berkaitan dengan sosok calon presiden dan wakilnya, dari...

Bincang politik sekarang ini memang hangat di bahas oleh banyak orang terutama yang berkaitan dengan sosok calon presiden dan wakilnya, dari kalangan bawah sampai kalangan elit mereka semua membahasnya. Tebar posana dilakukan untuk menjaring aspirasi masyarakat, dengan menyampaikan program kerja, penanganan masalah, dan lain sebagainya. Banyak anggapan yang beraneka ragam tentang jalannya pesta demokrasi kali ini, dari soal caleg yang depresi sampai dengan paham neo-lib, semua jadi bahan perbincangan. Tapi tahukah anda apa paham Neoliberalisme tersebut...? Dari hasil penelusuranku dengan memanfaatkan fasilitas internet pengertian dari Paham Neo Leberalisme bisa dibaca di Wikipedia.Org atau di Neoliberalism - Theory, Concept and Its Application in Indonesia.

Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden akan segera berlangsung, masing-masing calon mempersiapkan diri untuk mendapatkan hasil yang terbaik, dalam hal ini masing-masing calon membentuk tim sukses. Di media informasi (televisi) sering sekali mengadakan acara bincang politik yang menghadirkan tim sukses dari masing-masing calon yang mereka dampingi. Ada hal yang membuat diri ini merasa tidak pas jika sudah melihat tayangan bincang politik yang seharusnya membangun wacana untuk masyarakat, tetapi apa yang terjadi kebanyakan masing masing tim sukses perwakilan para calon, memilih berdebat tanpa arah sehingga tidak enak dilihat dan di dengarkan.

Ada sedikit permainan yang biasa diterapkan untuk menjaring aspirasi dan simpati para calon pemilih, ada yang menggunakan cara yang halus, damai, sampai dengan cara yang tidak di benarkan dan lain sebagainya. Dalam hal ini sangat di sayangkan sekali bila ada permainan politik uang untuk mendapatkan simpati dari para calon pemilih, sehingga hal tersebut menjadi rahasia umum dimana si penerima merasa senang dan para pencari aspirasi juga percaya diri. Memang tidak ada ruginya bagi penerima "money politic", meraka hanya memilih sesuai pesan sponsor dan beres. Mereka tidak akan memikirkan resiko kedepannya apakah yang mereka pilih memang benar-benar pemimpin yang sesuai dengan harapan atau sebaliknya. Pasti banyak yang menginginkan berjalannya kegiatan politik yang sesuai dengan aturan bukan politik yang memperbolehkan semua cara untuk kepentingan-kepentingan tertentu saja.

Semua hal memang memerlukan modal, bisnis internet saja memerlukan biaya apalagi pesta demokrasi seperti ini, tentunya memerlukan biaya yang sangat bersar sekali. Semoga pesta demokrasi yang menghabiskan dana sedemikian besar berlangsung secara aman, damai dan siapapun yang terpilih semoga itu yang terbaik untuk negeri ini. *Just Sharing & Peace*

Picture by : senikehidupan.wordpress.com